AUD/USD Menembus Dengan Percaya Diri Menuju 0,6600 di Tengah Hasil Beragam Laporan NFP AS
- AUD/USD menembus tajam di sekitar 0,6600 setelah laporan NFP AS tetap beragam.
- Payrolls baru di bulan Juli lebih rendah di 187 ribu, dari ekspektasi 200 ribu tetapi sedikit lebih tinggi dari angka Juni di 185 ribu.
- Katalis yang dapat memaksa The Fed untuk tetap hawkish ke depan adalah data Pendapatan Per Jam Rata-Rata yang keras kepala.
Pasangan AUD/USD pulih dengan cepat dan mendekati resistance angka bulat 0,6600 karena laporan pasar tenaga kerja Amerika Serikat untuk bulan Juli tetap beragam. Laporan Nonfarm Payrolls (NFP) AS menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja dipenuhi dengan pekerjaan baru sebesar 187 ribu, lebih rendah dari ekspektasi 200 ribu tetapi sedikit lebih tinggi dari angka Juni 185 ribu.
Tingkat Pengangguran untuk bulan Juli turun ke 3,5% dibandingkan prakiraan dan rilis sebelumnya 3,6%. Katalis yang dapat memaksa Federal Reserve (The Fed) untuk tetap hawkish ke depan adalah data Pendapatan Per Jam Rata-Rata yang keras kepala. Indeks biaya tenaga kerja bulanan mempertahankan laju 0,4% seperti yang tercatat pada bulan Juni sementara investor mengantisipasi penurunan ke 0,3%. Seperti data bulanan, indeks biaya tenaga kerja tahunan juga tetap stabil di 4,4% dibandingkan ekspektasi 4,2%.
Data biaya tenaga kerja yang kaku dapat menjaga tekanan inflasi tetap utuh karena pendapatan yang dapat dibelanjakan yang lebih tinggi dalam rumah tangga akan menjaga momentum belanja konsumen tetap utuh.
Indeks Dolar AS (DXY) jatuh sedikit di bawah support penting 102,00 karena indikator payroll yang tangguh kehilangan panas yang signifikan. Juga, imbal hasil yang ditawarkan obligasi Pemerintah AS 10-tahun turun tajam di bawah 4,14%.
Dolar Australia secara luas berkinerja buruk melawan mata uang lainnya karena Reserve Bank of Australia (RBA) mempertahankan suku bunga tidak berubah minggu ini. Gubernur RBA Philip Lowe tetap yakin bahwa inflasi akan kembali ke tingkat yang diinginkan pada akhir tahun 2025. Para pembuat kebijakan RBA tetap khawatir terhadap prospek ekonomi Tiongkok, meyakini bahwa harga ekspor dapat jatuh ke depan.