Emas Tidak Membuat Kemajuan dengan Kebijakan Moneter AS Menjadi Sorotan
- Emas menemukan support di $2.630 namun tetap dibatasi menjelang keputusan The Fed.
- Pasar bersiap menghadapi "penurunan suku bunga yang hawkish" dari The Fed yang dapat mendorong Dolar AS dan membebani Emas.
- XAU/USD tetap berada di bawah tekanan, dengan upaya kenaikan dibatasi di bawah $2.665.
Emas (XAU/USD) praktis datar pada hari Rabu setelah memantul dari terendah satu minggu pada hari sebelumnya. Logam mulia tetap defensif karena pasar bersiap-siap menghadapi hasil pertemuan terakhir Federal Reserve (The Fed) tahun ini.
The Fed secara luas diprakirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp), tetapi proyeksi ekonomi dan kenaikan suku bunga kemungkinan akan menunjukkan perubahan yang hawkish pada panduan ke depan bank sentral.
Data AS baru-baru ini menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi tetap kuat, konsumsi meningkat, dan tekanan inflasi tinggi. Selain itu, kebijakan-kebijakan Presiden AS terpilih Donald Trump diprakirakan akan memicu tekanan harga yang lebih tinggi.
Ini memaksa para investor untuk mengurangi ekspektasi pelonggaran moneter, yang mendorong kebangkitan tajam pada imbal hasil obligasi AS dan membebani logam mulia.
Emas Tetap Rentan di Tengah Kekhawatiran The Fed Hawkish
- Data Penjualan Ritel AS yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan kenaikan 0,7% pada bulan November, naik dari revisi lebih tinggi 0,5% pada bulan Oktober dan mengalahkan ekspektasi naik 0,5%.
- Konsumsi menyumbang lebih dari 60% dari PDB AS, dan angka-angka ini mendukung pandangan luar biasanya ekonomi AS dalam konteks perlambatan ekonomi global.
- Data AS yang dirilis sebelumnya pekan ini menunjukkan peningkatan tak terduga dalam aktivitas jasa, yang mengarah ke pertumbuhan ekonomi yang sehat di kuartal keempat.
- Pasar berjangka hampir sepenuhnya memprakirakan penurunan suku bunga sebesar 25 bp pada hari Rabu, menurut FedWatch Tool CME Group, tetapi probabilitas kurang dari 30% penurunan suku bunga lebih dari dua perempat persen pada tahun 2025.
Analisis Teknis: XAU/USD Mengkonsolidasikan Penurunan dengan Upaya Kenaikan Terbatas di Bawah $2.665
Emas telah menemukan support di $2.630 dan mengkonsolidasikan penurunan baru-baru ini, dengan para investor terlihat absen menjelang keputusan The Fed. Namun, tren bearish jangka pendek tetap utuh, dengan resistance di $2.665 membatasi upaya kenaikan.
Dari perspektif yang lebih luas, potensi double top di $2.720 mengindikasikan bahwa koreksi yang lebih dalam akan terjadi.
Support terdekat berada di $2.630 (terendah 17 Desember), sementara area $2.615-$2.605 (terendah 25 dan 26 November) adalah neckline dari double top yang disebutkan sebelumnya. Di bawahnya, target berikutnya adalah palung November, di $2.540. Untuk sisi atas, resistance berada di $2.665 (tertinggi 16 Desember) dan 2.690 (tertinggi 13 Desember).
Grafik 4 Jam XAU/USD
Pertanyaan Umum Seputar Emas
Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.
Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.
Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.
Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.