Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Datar di Dekat $2.650 saat NFP AS Menjadi Pusat Perhatian
- Harga Emas diperdagangkan sideways di dekat $2.650 saat para investor menunggu data NFP AS untuk mendapatkan petunjuk baru terkait suku bunga.
- The Fed diprakirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 bp dalam pertemuan kebijakan 18 Desember.
- Harga Emas bimbang dekat $2.650 selama hampir satu minggu.
Harga Emas (XAU/USD) diperdagangkan dalam kisaran ketat di sekitar $2.650,00 di sesi Eropa hari Kamis. Logam mulia ini kesulitan menentukan arah saat para investor absen menjelang data Nonfarm Payrolls (NFP) Amerika Serikat (AS) untuk bulan November, yang akan dirilis pada hari Jumat.
Data pasar tenaga kerja tersebut akan sangat mempengaruhi ekspektasi pasar terhadap kemungkinan keputusan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) dalam pertemuan kebijakan moneternya pada 18 Desember. Saat ini, para pelaku pasar keuangan memprakirakan The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) menjadi 4,25%-4,50%, menurut CME FedWatch tool.
Para ekonom memprakirakan ekonomi AS menambah 200 ribu pekerja baru, jauh lebih tinggi dari 12 ribu di bulan Oktober. Laporan NFP menyatakan bahwa estimasi payrolls tenaga kerja di beberapa industri terpengaruh oleh badai bulan lalu. Tingkat Pengangguran diprakirakan naik ke 4,2% dari rilis sebelumnya 4,1%. Para investor juga akan mencermati data Pendapatan Per Jam Rata-Rata AS untuk mendapatkan petunjuk tentang status pertumbuhan upah saat ini.
Penurunan harga Emas diprakirakan akan tetap ditopang dengan baik di tengah ketegangan antara Rusia dan Ukraina. Secara historis, daya tarik Emas telah menguat di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik.
Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, turun ke dekat 106,20. imbal hasil obligasi AS bertenor 10-tahun naik ke dekat 4,21%.
Analisis Teknis Emas
Harga Emas diperdagangkan bolak-balik di dekat garis tren naik di sekitar $2.650, yang diplot dari terendah Februari di $1.984,00 pada grafik harian. Logam mulia ini bimbang di dekat Exponential Moving Average (EMA) 20-hari di sekitar $2.650,00.
Relative Strength Index (RSI) 14-hari berosilasi di kisaran 40,00-60,00, mengindikasikan tren sideways.
Melihat ke bawah, terendah November di $2.536,87 akan menjadi support utama untuk para pembeli Emas. Di sisi atas, tertinggi Oktober di $2.790 akan bertindak sebagai resistance utama.
Grafik Harian Emas
Pertanyaan Umum Seputar Emas
Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.
Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.
Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.
Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.