USD: Suku Bunga, Likuiditas, dan Geopolitik Membuat Dolar Tetap Didukung – ING

Berita kemarin mengenai pemberlakuan darurat militer singkat di Korea Selatan cukup mengejutkan. Mata uang dan pasar aset Korea memainkan peran penting dalam dunia investasi, di mana won Korea adalah mata uang yang paling banyak diperdagangkan ke-12 di dunia (BIS 2022) dan obligasi pemerintahnya mencakup 9-10% dari indeks obligasi mata uang lokal di negara berkembang. Korea baru-baru ini merayakan inklusi ke dalam Indeks Obligasi Pemerintah Dunia FTSE Russell. Oleh karena itu, para investor global akan memantau perkembangan di Korea dalam beberapa hari mendatang, catat Chirs Turner, analis valas di ING.

DXY akan Menemukan Minat Beli yang Baik di Bawah 106,00

"Penguatan USD tidak sepenuhnya disebabkan oleh kedatangan Donald Trump yang kedua kalinya. Pemerintahan yang lumpuh di Jerman dan kemungkinan juga di Prancis hari ini jika mosi tidak percaya berhasil, ditambah dengan berita Korea, hanya akan menambah keyakinan bahwa suku bunga yang relatif tinggi (suku bunga deposit USD satu minggu di 4,6%) dan likuiditas membuat Dolar menjadi mata uang yang paling menarik untuk memarkir uang saat ini. Ya, ada risiko bahwa data makro AS sedikit melemah dan dapat menyeret dolar sedikit lebih lemah, tetapi mengambil posisi defensif pada aset seperti yen Jepang (suku bunga deposit di 0,11%) atau franc Swiss (0,86%) bisa jadi mahal."

"Fokus untuk AS hari ini adalah data ketenagakerjaan ADP (14:15CET) dan Jasa ISM (16CET). Data ADP telah didiskreditkan tahun ini, tetapi jasa ISM kadang-kadang menggerakkan pasar. Sepertinya tidak ada alasan untuk melihat penurunan tajam di sini dan sebenarnya data lowongan lapangan kerja JOLTS yang kita bahas kemarin lebih baik dari yang diprakirakan."

"Mungkin yang lebih menarik hari ini adalah komunikasi The Fed. Ketua The Fed Jerome Powell berbicara dalam diskusi New York Times yang dimoderatori pada pukul 19.00CET. Dan Beige Book The Fed dirilis pada 20.00CET. Keduanya dapat memberikan sedikit warna menjelang pertemuan FOMC pada 18 Desember, di mana The Fed tampaknya akan melonggarkan kebijakan. Penurunan suku bunga sebesar 25bp belum sepenuhnya dapat diprediksi dan suku bunga AS jangka pendek yang lebih lemah dapat menyeret dolar sedikit lebih lemah. Namun ada banyak alasan untuk menduga Indeks Dolar akan menemukan minat beli yang baik di bawah 106,00."

Bagikan: Pasokan berita